Postingan kali ini saya ingin sedikit berbagi kisah tentang kegigihan dan kreativitas Mas Aal untuk mendapatkan barang atau mainan yang dia suka. Pada awalnya saya ingin memberi judul dalam tulisan "TEROR ala Mas Aal" namun saya urungkan karena terkesan tidak pas sehingga saya menggantinya dengan judul Proposal Membeli Lego ala Mas Aal.

Tulisan ini akan menceritakan bagaimana usaha Mas Aal agar dibelikan Lego baru. Mengingat akhir-akhir ini Mas Aal sangat keranjingan dengan Lego.

Sebelumnya Mas Aal memang suka menyusun Lego Blok yang ukurannya beaar menjadi berbagai bangunan maupun mobil. Seiring berjalannya waktu kami merasa sudah saatnya Mas Aal beralih ke Lego yang ukurannya kecil.

Salah satu syarat yang kami berikan ketika memberikan Mas Aal lego adalah merelakan Lego Blok yang selama ini menjadi kekuasaannya untuk diserah terimakan ke adiknya. Setelah kesepakatan tercapai maka di Usia sekitar 4 tahunan akhirnya Mas Aal mendapatkan mainan Lego pertamanya. Kalau gak salah lego pertamanya adalah hadiah dari adik Maryam pas mas Aal umur 4 tahun. Hingga saat ini Mas Aal sudah memiliki beberapa lego.

Dengan stok lego yang dimilikinya, Mas Aal selalu membuat kreasi berbagai jenis mobil atau robot sesuai imajinasinya. Jadi, lego yang dia punya hanya disusun sesuai aturan sekali setelah dibeli. Setelah itu lego-lego itu akan dia lepas menjadi bentuk biasa dan akan disusun sesuka hati dia dan sesuai imajinasinya sehingga bentuknya akan bervariasi dan unik. Tidak jarang saya sengaja membuka video di youtube tentang lego untuk menambah imajinasinya.

Proposal Membeli Lego ala Mas Aal

Setiap hari aktivitas Mas Aal lebih banyak berkreasi dengan lego-legonya, sampai suatu ketika (mungkin) dia mulai berfikir untuk mengembangkan kreativitasnya maka dia akan meminta dibelikan lego kembali.

Saat dia ingin mendapatkan lego baru biasanya Mas Aal akan mengajak kita ke Toko Mainan, dan saat kita tanya tujuannya untuk apa dia baru akan bilang kalau Mas Aal butuh lego baru. Disini akan banyak argumentasi dia kenapa kami harus membelikan lego baru.

Namun permintaan itu tidak lantas kami kabulkan, karena kami juga ingin tau bahwa dia benar-benar membutuhkan lego baru. Selain itu kami selalu menanyakan kepada dia apakah dia punya tabungan untuk membeli mainan itu dan kami juga akan mempertimbangkan kebutuhan utama yang benar-benar dia perlukan.

Teror dimulai

Dan disinilah kecerdikan Mas Aal, saya mengatakan cerdik karena menurut saya memang ini sangat cerdik dan kreatif. Ketika Mas Aal sudah merasa sangat membutuhkan lego baru, maka dia akan selalu minta kepada uminya untuk merekam semua aktivitas dia saat menyusun sebuah lego. Setiap hasil kreasinya selalu minta di foto dan tidak lupa pesannya "Umi, tolong kirim ke abi vidionya" atau "Tolong kirim ke abi foto legonya" dan itu akan berlangsung hampir setiap hari. Sampai dia dapat lego baru.

Bagi kami ini cukup unik, cara yang dia lakukan sangat kreatif. Karena biasanya anak-anak akan menggunakan tangisan dan rengekan untuk mendapatkan mainan. Memang dari kecil kami sudah ajarkan kepada Mas Aal bahwa menggunakan tangisan tidak akan mempan bagi kami. Sehingga Mas Aal menggunakan caranya sendiri.

Dan beberapa hari lalu saya mendapatkan kiriman foto melalui WA istri saya, foto yang berisi gambarnya yang sedang tersenyum dan lego mobil hasil kreasinya. Itu adalah kiriman foto ke sekian kalinya sejak dia menginginkan lego baru. Sampai akhirnya, tadi malam dia mendapatkan apa yang dia inginkan, yaitu lego batu Fire Truck. Begitulah Teror dalam bentuk proposal yang selalu dipakai Mas Aal untuk mendapatkan lego baru.

Saya selalu senyum-senyum sendiri jika melihat foto kiriman istri yang pasti hasil pesanan Mas Aal yang fungsinya adalah untuk meneror saya agar mau membelikan dia lego baru.